Selasa, 02 Februari 2010

Mengenal Kerusakan Peralatan.

PENDAHULUAN
Diagnosa kerusakan merupakan suatu kegiatan yang mencoba mendapatkan
informasi dari semua pihak yang bertanggungjawab atas kinerja dan
pengoperasian peralatan produksi tentang permasalahan peralatan produksi
maupun solusinya, dan mencoba menghimpun seluruh keterangan tersebut
menjadi suatu gambaran yang komprehensif mengenai kondisi peralatan
produksi.
Pelaksanaan diagnosis perlu memiliki pengetahuan teoritis yang lengkap
mengenai sistem dalam peralatan produksi dan juga mempunyai pengalaman
praktek yang memadai.

Perkembangan dalam optimalisasi kemampuan maintenance terus
berkembang yang dalam perkembangannya telah memberikan dampak saling
memperkuat. Titik sentral keberhasilan dalam peningkatan kemampuan
maintenance adalah ketajaman dalam melakukan diagnosa kerusakan yang
diharapkan dapat secara dini dapat mengetahui kelainan-kelainan dalam
peralatan, sehingga akan meningkatkan reliability maintenance yang pada
akhirnya dapat meminimalkan maintenance.

Peran dalam perawatan ini ada dua konsep yaitu :

A. Reliability Maintenance
Seiring dengan perkembangan pengetahuan telah memberikan dampak
terhadap perkembangan reliability maintenance, sebagai berikut :
a. Reactive Maintenance, merupakan kegiatan maintenance tidak
terencana, tindakan maintenance dilakukan apabila telah terjadi
kerusakan yang fatal.
b. Preventive Maintenance, merupakan kegiatan maintenance
pencegahan untuk menghindari kerusakan yang fatal, sudah
dilakukan perencanaan maintenance berdasarkan Time Base.

Maintenance (TBM).
c. Predictive Maintenance, merupakan kegiatan maintenance
pencegahan untuk menghindari kerusakan yang fatal serta
mempertahankan umur peralatan yang optimal, perencanaan
maintenance berdasarkan hasil monitoring kondisi peralatan,
diagnosa dan analisis kerusakan.

Agar penerapan predictive maintenance berhasil, diperlukan tenaga
ahli yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang mencukupi.
Walaupun saat ini telah tersedia software predictive maintenance
dengan kemampuan sistem pakar (expert system), peran operator
dengan kemampuan analisis tidaklah dapat digantikan. Mengingat
teknologi akan terus berubah, maka agar dapat menjadi operator
yang handal dalam predictive maintenance, harus memiliki :

1. Ilmu dasar yang cukup
2. Menguasai teknologi predictive maintenance
3. Memiliki soft skill yang baik.

d. Proactive Maintenance, merupakan kegiatan maintenance yang
langsung memberikan tindakan-tindakan corective atas kelainan
atau penyimpangan kinerja peralatan dengan tidak mengganggu
operasi atau production loss karena breakdowntime kegiatan
proactive maintenance. Untuk mendukung keberhasilan proactive
maintenance biasanya didukung dengan ketersediaan peralatan
substitusi yang telah memenuhi standar operasi, kemampuan skill

operator yang memadai dan teknologi peralatan yang digunakan
dalam kegiatan proactive maintenance.

B. Maintenance Tasks
Agar kegiatan ke-empat kegiatan maintenance seperti yang telah
dijelaskan dapat memberikan dukungan yang optimal, diperlukan
pengelompokkan kegiatan-kegiatan maintenance kedalam 4 kategori
kegiatan maintenance tersebut, beberapa perusahaan
mengelompokannya sebagai berikut :

1. Reactive Maintenance.
secanggih apapun teknologi yang digunakan, tidak menjamin akan memberikan kinerja sesuai yang telah diperkirakan. Dalam kenyataannya sangat mungkin terjadi kerusakan yang tiba-tiba, tetapi dengan berkembangnya teknologi maintenance, maka porsi
kegiatan reactive maintenance ini terus menurun dan terus diturunkan.

2. Preventive Maintenance :

Cleaning
Lube oil replacement
Lubrication / Greasing
HEARTHS (HEAR – ToucH – See – Smell)
Daily Routine Inspections
Weekly maintenance
Overhaul
Others.

C. Predictive Maintenance :

Oil analysis
Vibration Monitoring
Wearing rate measurement
Elongation Check
NDT
Power Quality
Motor Condition
Insulation Resistance Test
Electrical cable splicing
Others

D. Proactive Maintenance :

Alignment
Balancing
Others.

CARA MENGENALI KERUSAKAN

Pada umumnya peralatan tidak rusak secara tiba-tiba, tetapi secara perlahanlahan.
Sebelum mencapai kondisi benar-benar rusak, peralatan akan memberikan sinyal mengenai tahapan kerusakan tersebut.
Seorang operator yang berpengalaman akan memiliki kepekaan terhadap tanda-tanda kerusakan sebagai berikut :

Sistem berhenti
Getaran yang berlebihan
Terdengar suara asing
Meningkatnya suhu
Tercium bau asing

Dengan memperhatikan tahapan kerusakan seperti di atas, maka secara umum dapat menentukan langkah-langkah dalam diagnosa kerusakan meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Identifikasi
2. Analisa data
3. Membuat kesimpulan
4. Rekomendasi

Untuk mendukung akurasi hasil diagnosa, metoda yang digunakan antara lain :

1. Condition Monitoring
2. Run to Fail
3. Root Causes / Failur Analys

Langkah pertama Monitor kondisi alat (Condition Monitoring).

Condition monitoring merupakan metoda yang paling efektif dalam
menemukan kerusakan fungsi, tetapi memerlukan peralatan Analyzer
yang cukup mahal yang mampu mengidentifikas, menganalisa dan
membuat kesimpulan sekaligus secara komputerisasi.

Langkah kedua Jalankan untuk melihat kekurangan (Run to Fail).
Metoda run to fail merupakan kegiatan diagnosa setelah terjadi
penyimpangan pada hasil produksi, kemudian dilakukan identifikasi dan
analisis terhadap unit peralatan yang menyebabkan penyimpangan
produk tersebut, mulai dari peralatan yang paling dekat dengan proses
untuk menghasilkan produk.

Langkah Ketiga Root Causes / Failur Analyisis
Merupakan metoda menemukan kerusakan yang paling lengkap, dengan
cara mengurutkan sumber-sumber penyebab kerusakan.
Tahapan pokok untuk menemukan kerusakan atau gangguan antara lain :

a. Menguasai Sistem, kita harus mempelajari :
Buku petunjuk pengoperasian
Buku petunjuk perawatan (Maintenance Manual)
Kartu Mesin (Maintenance Record)
Prosedur Perawatan
Pengalaman

b. Mencari Informasi dari Operator :
Apakah peralatan rusak pada waktu bekerja ?
Bagaimana dan dimana peralatan dioperasikan ?
Apakah gangguan ini pernah/sering terjadi sebelumnya ?
Apakah Operator telah memperbaiki atau telah mengubah fungsi-fungsi tombol pengendali

c. Mengoperasikan Mesin (bila mesin dapat dioperasikan) :
Operasikan mesin sesuai SOP
Buktikan informasi dari Operator tadi, perhatikan gerakan,lihat, dengar, cium dan rasakan tanda-tanda kerusakan muncuk dan dibagian mana
Periksa instrument (alat ukur) apakah baik/rusak

d. Menginspeksi atau Memeriksa Peralatan / Sistem :

Dari hasil pengamatan selama mengoperasikan mesin, tentu telah mencurigai bagian-bagian yang memberikan tanda-tanda gangguan. Periksalah bagian tersebut dengan cermat

e. Membuat Daftar Kemungkinan Penyebab Gangguan :
Dari hasil catatan sewaktu inspeksi, dibuat daftar kemungkinan penyebab gangguan/kerusakan
Ingat ! satu kerusakan dapat menyebabkan kerusakan yang lain lagi

f. Membuat Kesimpulan atas Dasar Analisis :
Dari daftar penyebab gangguan/kerusakan tadi, lakukn analisis untuk menyimpulkan bagian mana yang mengalami kerusakan

g. Uji Kesimpulan Untuk Mengambil Keputusan :
Tes kesimpulan untuk memastikan/meyakinkan kebenarannya
Pengujian dapat langsung membongkar komponen kemudian diperiksa seksama atau dengan alat tes (tester) yang sesuai dengan masalah yang akan diuji.

Bagaimana Kita Memulai Menulis Blog

Menangkap informasi ‘keseharian’

– Gunakan Panca Indra :
• Mendengar (listen)
• Melihat (look)
• Mencium (smell)
• Mengecap (taste)
• Menyentuh (touch)

Bentuk Tulisan Essay
Melakukan eksplorasi atas respon individu terhadap
suatu peristiwa, keadaan ataupun ide dan gagasan
tertentu (personal essay). Contoh: “pengalaman
pribadi saat menggunakan Internet”

• Mengajak pembaca untuk meyakini opini penulis dan
bisa untuk mengajak melakukan suatu aksi tertentu
(persuasive essay). Contoh: “pentingnya Internet
sebagai alat bantu pekerjaan”

• Menjelaskan tentang bagaimana melakukan sesuatu
hal ataupun bagaimana sesuatu bekerja (how-to
essay). Contoh: “ cara menggunakan Internet untuk
melakukan tugas kerja tertentu”

Kelayakan Sebuah Berita:

– Akurat
– Lengkap, Adil dan Imbang
– Objektif
– Ringkas dan Jelas
– Hangat
• Nilai Sebuah Berita
– Aktualitas (timeliness)
– Kedekatan (proximity)
– Dampak (Consequence)
– Keterkenalan (Prominence)

Human Interest:

Ketegangan (Suspense)
Ketaklaziman (Unusualness)
Minat Pribadi (Personal
Interest)
Konflik (Conflict)
Simpati (Sympathy)
Kemajuan (Progress)
Seks (Sex)
Usia (Age)
Binatang (Animals)
Humor (Humor)

9 Prinsip Jurnalisme

1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran
2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga masyarakat
3. Intijurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verifikasi
4. Para jurnalis harus memiliki kebebasan dari sumber yang mereka liput
5. Jurnalis harus mengembang tugas sebagai pemantau yang bebas terhadap kekuasaan.
6. Jurnalisme harus menyediakan forum untuk kritik dan komentar publik
7. Jurnalisme harus berusaha membuat yang penting menjadi menarik dan relevan
8. Jurnalis harus menjaga agar berita itu proporsional dan komprehensif
9. Jurnalis memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya.

Semoga bermanfaat ya..