Rabu, 17 Juni 2009

Your Believe Me


Berawal dari perkenalan dan mempelajari karakter sesuatu hal yang baru, dengan rasa saling menjaga nilai kesopanan ( respectful)tentu saja dengan membuka diri untuk bisa menerima sesuatu yang baru kita kenal itu secara positif thinking Bagi orang yang introver sesuatu yang baru dalam mind set mereka itu ancaman yang nyata,tetapi bagi mereka yang extrover ( mudah bergaul) merupakan tantangan mengenal sesuatu yang baru , orang seperti ini yang mampu membangun jaringan pertemanan di komunitas apapun dan berbagai forum kegiatan seiring waktu, ada satu nilai persamaan persepsi ,visi dan misi kehidupan yang terbangun, mulailah timbul rasa percaya satu sama lainnya.setiap masalah akan ditemukan pemecahannya sendiri - sendiri, tidak saling menyalahkan apalagi menyakiti.
Kebersamaan akan mengkristal dalam bentuk apapun itu apakah komunitas (kesamaan hobby,kesenangan ,ketertarikan jenis,dan berujung pada pengorbanan yang dilandasi ketulusan yang sangat dahsyat efeknya dalam kehidupan manusia itu sendiri, bagi yang cerdas melihat peluang ini sebagai sarana berbuat baik atau sebaliknya dan membangun sesuatu yang bermanfaat untuk menambah wawasan pemikiran dan lain sebagainya Kepercayaan, selalu dihubungkan dengan kesetiaan dan kapabilitas untuk bisa diandalkan. Dengan adanya kepercayaan, maka diharapkan orang yang dipercaya dapat setia dan memiliki kapabilitas yang cukup untuk dapat dipercaya. Apa nilai kepercayaan? Ilustrasinya begini ,seperti dua orang yang memanjat tebing tinggi tanpa alat pengaman. Lalu yang satu tergelincir, dan berpegang kepada tangan rekannya. Pegangan itu adalah simbol kepercayaan. Nah, tinggal bagaimana si rekan, apakah ia akan dengan setia menahan dan menarik temannya yang tergelincir, dan apakah ia mampu (kapabel) untuk bisa menahannya dan menariknya, bukan justru mereka jatuh berdua???.
Nilai kepercayaan harus dijunjung tinggi, bukan disepelekan. Seperti ilustrasi di atas, kepercayaan harus dinilai sebagai hal yang menyangkut "nyawa". Makna dari kepercayaan bagi org yang menyerahkan kepercayaannya adalah "pasrah", sedangkan bagi si yang dipercaya adalah tanggung jawab. Kepercayaan tidak bergantung terhadap besarnya kualitas maupun kuantitas. Hal sekecil apapun jika dipercayakan maka harus dipertanggungjawabkan dengan parameter yang sama. Ujian terhadap kepercayaan dan kesetiaan adalah waktu.
contoh nyata masalah kepercayaan dan kesetiaan hubungan sepasang kekasih.
Nah, masalahnya adalah bagaimana menjaga kepercayaan dan kesetiaan itu sobat. Kelemahan kita adalah waktu akan melemahkan konsistensi kita untuk tetap bisa dipercaya dan setia. Mari kita sama - sama belajar tapi jangan keterusan belajarnya, next jadi alasan lagi khan…. Dan tentu saja KONSISTEN..makhluk apa lagi neh ???, artinya tanpa perubahan kecepatan alias percepatan sama dengan nol.
Kalo dilihat, kata konsisten begitu mudah diucapkan, seakan itu adalah hal yang wajar, mudah dilakukan. Dengan mudah org bisa bilang "konsisten donk!". Tp coba bandingkan bila tiba - tiba disinggung kata komitmen, dan ketekunan. Semua akan langsung bersungut - sungut. Komitmen seakan menjadi sebuah kata yang sakral karena di dalamnya mengandung arti perjanjian. Sedangkan ketekunan menjadi monster yang menakukan karena butuh kerja keras dan sukar dilakukan. Tetapi konsisten justru dianggap "hal kecil".ha.ha nah semua kemabali pada dirimu sendiri dan tafsiranmu......Oceee.

0 komentar:

Posting Komentar

Rekan Alumni yang terhormat,kami admin berusaha lebih mendekatkan info ke ruang pribadi anda.semoga komunitas milis ini sebagai tag additional setelah ruang wicara yang telah berjalan,
Bila kita mau bersaudara..tidak ada kata yang membatasi ruang dan waktu walau hanya 5 (lima) menit kawan.